Minggu, 03 Januari 2010

12 Dewa Olimpus

12 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: δωδεκα /dodeka = 12, θεον /theon = dewa) dalam Mitologi Yunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.

Di Antaranya Adalah:
  1. Zeus adalah pemimpin para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim dan cuaca.
  2. Hera, istri Zeus, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan dan kesetiaan.
  3. Poseidon adalah dewa laut.
  4. Ares adalah dewa perang dan pembantaian.
  5. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang,penggembala dan penghiburan. Ia juga utusan dewa Zeus.
  6. Hefestus adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata.
  7. Aphrodite adalah dewi cinta, seks dan keindahan fisik.
  8. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni dan pendidikan.
  9. Apollo adalah dewa cahaya, musik, tarian, obat-obatan dan pelindung para pepanah.
  10. Artemis adalah dewi pelindung hewan, perburuan, kesuburan dan kesucian.
  11. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris dan pelindung bahtera perkawinan.
  12. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga dan perapian.


1.Zeus

Zeus (bahasa Yunani: Ζεύς atau Dias Δίας), adalah nama seorang dewa Yunani kuno. Dewa ini juga dikenal di Roma kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyaus-pita.

Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian.

2.Hera


Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) dikenal sebagai istri dan saudara perempuan dari Zeus. Hera adalah dewi pernikahan. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar.

Anak-anak Hera

Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares, Hebe (dewi kaum muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Karena Hera cemburu dengan Zeus yang melahirkan anak dengan Athena, maka Hera juga melahirkan anak dengan Hephaestus. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa Hephaestus adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hephaestus yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olympus. Sebagai pembalasan dendam, Hephaestus mengutuk Hera, dan baru melepaskan kutukannya itu, ketika ia telah menikahi Afrodit (bahasa Inggris: Aphrodite).


3.Poseidon


Dalam mitologi Yunani, Poseidon (bahasa Yunani: Ποσειδῶν) dikenal sebagai dewa penguasa laut. Poseidon memiliki senjata berupa triden yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik oleh Hippopocamus (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amphitrite dan memiliki anak bernama Triton. Posidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter.


4.Apolo


Apollo(bahasa Yunani:Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pepanah, pengobatan, dan penyair dalam Mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Ia mempunyai busur yang terbuat dari perak. Pohon Laurel, burung gagak dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya

Jumat, 02 Oktober 2009


Mitologi Yunani

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus


Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus


Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari 1 seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Asal Usul Mitologi Yunani

Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata

  • Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa.
  • Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan.

Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karya-karya Homerus dan Hesiodus.

  • Homelurus

Homer atau Homerus secara tradisi dikatakan sebagai pengarang wiracarita (epos) YunaniIlliad dan Odyssey, mini epik komedi Batrachomyomachia ("Peperangan katak-tikus"), korpus Himne Homerus, dan pelbagai hasil kerja perca atau hilang seperti Margites. Beberapa penulis silam menyatakan dia mengarang keseluruhan siklus epos, yang termasuk puisi lanjut berkenaan dengan Perang Troya termasuk puisi Theban berkenaan dengan Oedipus dan anaknya. penting

Tradisi menyatakan Homerus itu buta dan pelbagai negeri Ionia mengakui sebagai tempat kelahirannya, tetapi riwayat hidupnya tidak diketahui.

  • Hesiodus

Hesiodus atau Hesiod (Bahasa Yunani : Ἡσίοδος Hesiodos) adalah seorang penyair Yunani. Waktu keberadaannya tidak dapat dipastikan, akan tetapi para ahli (lihat West, T. W. Allen), setuju bahwa Hesiodus hidup di separuh bagian dari abad kedelapan Sebelum Masehi. Sejak paling tidak zaman Herodotus (Histories 2.53), Hesiodus dan Homer dipertimbangkan sebagai penyair Yunani paling awal yang karya-karyanya hidup dan mereka berdua sering disandingkan.

Tulisan Hesiodus banyak digunakan sebagai sumber utama dalam mitologi Yunani, teknik pertanian, astronomi kuno Yunani dan pemeliharaan kuno.

Pengaruh

Mitologi Yunani mempunyai banyak pengaruh, terutama dalam dunia hiburan

Film/Animasi

Game

  • God of War. Kisah yang dipakai adalah bagian dari Mitologi Yunani yang tidak pernah diteruskan dalam Mitologi itu sendiri, karena itu ceritanya terkesan agak melenceng.
  • Age of Mythology

Rentang Waktu

  • Masa Dewa-Dewi Dasar
  • Masa Para Titan
  • Masa Dewa-Dewi
  • Masa Dewa dan manusia hidup bersama
  • Masa Para Pahlawan

Topik dalam Mitologi Yunani

Dewa-Dewi Dasar

Titan

Dewa-Dewi Olympus

Dewa-Dewi Lain

Para Pahlawan

Kisah Dewa-Dewi Yunani

Dewa Titan
Titan (Τιτάν, plural Τιτάνες) dalam mitologi Yunani adalah 12 penguasa Bumi sebelum para Olympian. Pemimpin mereka bernama Cronus yang nantinya akan digulingkan oleh Zeus. Ke-12 Titan adalah anak dari Ouranus/Uranus dewa langit atau surga dan Gaia dewa Bumi. Titan nantinya akan mengalami perang besar dengan para Olympian yang disebut Titanomachy. mayoritas Titan akan terlibat dengan perang ini. Dalam perang ini Titan mengalami kekalahan dan yang pada waktu perang ikut bertempur bersama Cronus dibuang ke Tartarus.



12 Dewa Olimpus
2 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: δωδεκα /dodeka = 12, θεον /theon = dewa) dalam Mitologi Yunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.

1. Zeus adalah pemimpin para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim dan cuaca.
2. Hera, istri Zeus, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan dan kesetiaan.
3. Poseidon adalah dewa laut.
4. Ares adalah dewa perang dan pembantaian.
5. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang,penggembala dan penghiburan. Ia juga utusan dewa Zeus.
6. Hefestus adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata.
7. Aphrodite adalah dewi cinta, seks dan keindahan fisik.
8. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni dan pendidikan.
9. Apollo adalah dewa cahaya, musik, tarian, obat-obatan dan pelindung para pepanah.
10. Artemis adalah dewi pelindung hewan, perburuan, kesuburan dan kesucian.
11. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris dan pelindung bahtera perkawinan.
12. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga dan perapian.


Kamis, 01 Oktober 2009

Dewa (Hindu)

Dalam ajaran agama Hindu, Dewa (Devanagari: देव) adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, malaikat, dan manifestasi dari Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam agama Hindu, musuh para Dewa adalah Asura.

Dalam tradisi Hindu umumnya seperti Advaita Vedanta dan Agama Hindu Dharma, Dewa dipandang sebagai manifestasi Brahman dan enggan dipuja sebagai Tuhan tersendiri dan para Dewa setara derajatnya dengan Dewa lain. Namun dalam filsafat Hindu Dvaita, para Dewa tertentu memiliki sekte tertentu pula yang memujanya sebagai Dewa tertinggi. Dalam hal ini, beberapa sekte memiliki paham monotheisme terhadap Dewa tertentu.

Etimologi

Kata “dewa” (deva)berasal dari kata “div” yang berarti “bersinar”. Dalam bahasa Latin “deus” berarti “dewa” dan “divus” berarti bersifat ketuhanan. Dalam bahasa Inggris istilah Dewa sama dengan “deity”, dalam bahasa Perancis “dieu” dan dalam bahasa Italia “dio”. Dalam bahasa Lithuania, kata yang sama dengan “deva” adalah “dievas”, bahasa Latvia: “dievs”, Prussia: “deiwas”. Kata-kata tersebut dianggap memiliki makna sama. “Devi” (atau Dewi) adalah sebutan untuk Dewa berjenis kelamin wanita. Para Dewa (jamak) disebut dengan istilah “Devatā” (dewata).


Dewa dalam Weda

Dalam kitab suci Reg Weda, Weda yang pertama, disebutkan adanya 33 Dewa, yang mana ketiga puluh tiga Dewa tersebut merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dewa yang banyak disebut adalah Indra, Agni, Waruna dan Soma. Baruna, adalah Dewa yang juga seorang Asura.

Menurut ajaran agama Hindu, Para Dewa (misalnya Baruna, Agni, Bayu) mengatur unsur-unsur alam seperti air, api, angin, dan sebagainya. Mereka menyatakan dirinya di bawah derajat Tuhan yang agung. Mereka tidak sama dan tidak sederajat dengan Tuhan Yang Maha Esa, melainkan manifestasi Tuhan (Brahman) itu sendiri.

Dalam kitab-kitab Veda dinyatakan bahwa para Dewa tidak dapat bergerak bebas tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa juga tidak dapat menganugerahkan sesuatu tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa, sama seperti makhluk hidup yang lainnya, bergantung kepada kehendak Tuhan.

Dalam kitab suci Bhagawad Gita diterangkan bahwa hanya memuja Dewa saja bukanlah perilaku penyembah yang baik, hendaknya penyembah para Dewa tidak melupakan Tuhan yang menganugerahi berkah sesungguhnya. Para Dewa hanyalah perantara Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa melalui perantara Sri Krishna bersabda:

sa tayā śraddhayā yuktas
tasyārādhanam īhate
labhate ca tatah kaman
mayaiva vihitān hi tān

(Bhagavad Gītā, 7.22)

Arti:

setelah diberi kepercayaan tersebut,
mereka berusaha menyembah Dewa tertentu
dan memperoleh apa yang diinginkannya. Namun sesungguhnya
hanya Aku sendiri yang menganugerahkan berkat-berkat tersebut.

  • Agni (Dewa api)
  • Aswin kembar (Dewa pengobatan, putera Dewa Surya)
  • Brahma (Dewa pencipta, Dewa pengetahuan, dan kebijaksanaan)
  • Candhra (Dewa bulan)
  • Durgha (Dewi pelebur, istri Dewa Siva)
  • Ganesha (Dewa pengetahuan, Dewa kebijaksanaan, putera Dewa Siva)
  • Indra (Dewa hujan, Dewa perang, raja surga)
  • Kuwera / Kubera (Dewa kekayaan)
  • Laksmi (Dewi kemakmuran, Dewi kesuburan, istri Dewa Visnu)
  • Saraswati (Dewi pengetahuan, istri Dewa Brahmā)
  • Shiwa (Dewa pelebur)
  • Sri (Dewi pangan)
  • Surya (Dewa matahari)
  • Waruna (Dewa air, Dewa laut dan samudra)
  • Wayu / Bayu (Dewa angin)
  • Wisnu (Dewa pemelihara, Dewa air)
  • Yama (Dewa maut, Dewa akhirat, hakim yang mengadili roh orang mati)




Kisah Pelengkap Para Dewa

Hestia menyerahkan posisinya sebagai anggota Olimpus kepada Dionisius agar dapat hidup bersama manusia (akhirnya dia diangkat sebagai penjaga api di Olimpus) maka ia menolak disebut sebagai anggota Olimpus. Persefone tingal selama 6 bulan setiap tahunnya bersama suaminya Hades di dunia bawah tanah (konon mengakibatkan kegersangan di musim gugur dan dingin). 6 bulan lainnya, ia boleh kembali ke Olimpus dan tinggal bersama ibunya, Demeter. Walaupun Hades termasuk dewa utama Yunani, tetapi karena tinggal di dunia bawah tanah maka ia tidak erat dengan Olimpus. Dalam kisah lain, Helios memberikan tempatnya untuk Apollo. Hebe, seorang pembawa cawan anggur bagi para dewa menyerahkan posisinya di Olimpus untuk menikahi Herakles yang menjadi dewa Olimpus setelah wafat.

[sunting] Karakteristik Dewa

Setiap dewa dewi dalam Mitologi Yunani memiliki setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Unsur itu masing-masing adalah :

  1. Zeus adalah pemimpin para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim dan cuaca.
  2. Hera, istri Zeus, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan dan kesetiaan.
  3. Poseidon adalah dewa laut.
  4. Ares adalah dewa perang dan pembantaian.
  5. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang,penggembala dan penghiburan. Ia juga utusan dewa Zeus.
  6. Hefestus adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata.
  7. Aphrodite adalah dewi cinta, seks dan keindahan fisik.
  8. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni dan pendidikan.
  9. Apollo adalah dewa cahaya, musik, tarian, obat-obatan dan pelindung para pepanah.
  10. Artemis adalah dewi pelindung hewan, perburuan, kesuburan dan kesucian.
  11. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris dan pelindung bahtera perkawinan.
  12. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga dan perapian.


12 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: δωδεκα /dodeka = 12, θεον /theon = dewa) dalam Mitologi Yunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.

Dewa Dewi Olimpus

Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Hermes, Hefestus, Aphrodite, Athena, Apollo dan Artemis selalu masuk dalam daftar Dewa Dewi Olimpus. Dua dari Hebe, Helios, Hestia, Demeter, Dionysius, Hades dan Persefone menjadi pelengkap dari kesepuluh dewa dewi itu

Zeus

Zeus (bahasa Yunani: Ζεύς atau Dias Δίας), adalah nama seorang dewa Yunani kuno. Dewa ini juga dikenal di Roma kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyaus-pita.

Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian.



Hera

Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) dikenal sebagai istri dan saudara perempuan dari Zeus. Hera adalah dewi pernikahan. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar.

Anak-anak Hera

Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares, Hebe (dewi kaum muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Karena Hera cemburu dengan Zeus yang melahirkan anak dengan Athena, maka Hera juga melahirkan anak dengan Hephaestus. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa Hephaestus adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hephaestus yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olympus. Sebagai pembalasan dendam, Hephaestus mengutuk Hera, dan baru melepaskan kutukannya itu, ketika ia telah menikahi Afrodit (bahasa Inggris: Aphrodite).




Dewa (maskulin) dan Dewi (feminim) adalah keberadaan supranatural yang menguasai unsur-unsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Mereka disembah, dianggap suci dan keramat, dan dihormati oleh manusia.

Dewa dianggap berwujud bermacam-macam, biasanya berwujud manusia atau binatang. Mereka hidup abadi. Mereka memiliki kepribadian masing-masing. Mereka memiliki emosi, kecerdasan, seperti layaknya manusia. Beberapa fenomena alam seperti petir, hujan, banjir, badai, dan sebagainya, termasuk keajaiban adalah ciri khas mereka sebagai pengatur alam. Mereka dapat pula memberi hukuman kepada makhluk yang lebih rendah darinya. Beberapa dewa tidak memiliki kemahakuasaan penuh, sehingga mereka disembah dengan sederhana.

Para makhluk supranatural yang menguasai unsur-unsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia yang berjenis kelamin pria disebut "Dewa", sedangkan "Dewi" adalah sebutan untuk yang berjenis kelamin wanita.

Etimologi

Kata Dewa muncul dari agama Hindu, yakni dari kata Deva atau Daiwa (bahasa Sanskerta), yang berasal dari kata div, yang berarti sinar. Kata dewa dalam bahasa Inggris sama dengan Deity, berasal dari bahasa Latin deus. Bahasa Latin dies dan divum, mirip dengan bahasa Sanskerta div dan diu, yang berarti langit, sinar (lihat: Dyaus). Kata deva (sinar, langit) sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata devil (iblis; setan).

Istilah dewa diidentikkan sebagai makhluk suci yang berkuasa terhadap alam semesta. Meskipun pada aliran politeisme menyebut adanya banyak Tuhan, namun dalam bahasa Indonesia, istilah yang dipakai adalah "Dewa" (contoh: Dewa Zeus, bukan Tuhan Zeus). Biasanya istilah dewa dipakai sebagai kata sandang untuk menyebut penguasa alam semesta yang jamak, bisa dibayangkan dan dilukiskan secara nyata, sedangkan istilah Tuhan dipakai untuk penguasa alam semesta yang maha tunggal dan abstrak, tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibayangkan.

Hantara Dewa dengan manusia

Para Dewa dipercaya sebagai makhluk yang tak tampak dan tak dapat dijangkau. Mereka hidup di tempat-tempat suci atau tempat-tempat yang jauh dari jangkauan manusia, seperti surga, neraka, di atas langit, di bawah bumi, di lautan yang dalam, di atas puncak gunung tinggi, di hutan belantara, namun dapat berhubungan dengan manusia karena manifestasi atau kekuatan supranaturalnya. Dalam beberapa agama monoteistik, Tuhan dianggap tinggal di surga namun karena kemahakuasaannya beliau juga ada dimana-mana sehingga dapat berhubungan dengan umatnya kapanpun dan dimana pun, namun secara kasat mata. Dalam pandangan umat beragama (monoteistik, politeistik, panteistik) sesungguhnya Tuhan ada dimana-mana, namun untuk memuliakannya Beliau disebutkan tinggal di surga.

Dalam politeisme, para Dewa digambarkan sebagai makhluk yang memiliki emosi dan wujud seperti manusia, sangat berkuasa, dan antara manusia dan para Dewa ada perbedaan yang sangat menonjol. Para Dewa tinggal di surga sedangkan manusia tinggal di bumi. Karena para Dewa tinggal di surga, maka para Dewa memiliki kekuasaan dan kesaktian untuk mengatur, menghukum atau memberkati umat manusia. Sementara para Dewa berkuasa, maka manusia memujanya dan memberikan persembahan agar dibantu dan diberkati oleh kemahakuasaan-Nya.

Dewa yang tunggal

Dalam agama yang menganut paham monoteisme, Dewa hanya satu dan sebutan Tuhan adalah sebutan yang umum dan layak. Tuhan merupakan sesuatu yang supranatural, menguasai alam semesta, maha kuasa, tidak dapat dibayangkan dan tidak bisa dilukiskan. Agama monoteisme enggan untuk mengakui adanya dewa-dewa karena dianggap sebagai Tuhan tersendiri.

Dalam agama Hindu dan Buddha, meskipun meyakini satu Tuhan, namun ada makhluk yang disebut Dewa yang diyakini di bawah derajat Tuhan. Dalam filsafat Hindu, para Dewa tunduk pada sesuatu yang maha kuasa, yang maha esa, dan yang menciptakan mereka yang disebut Brahman (sebutan Tuhan dalam agama Hindu). Dalam agama Buddha, para Dewa bukanlah makhluk sempurna dan memiliki wewenang untuk mengatur umat manusia. Para Dewa tunduk pada hukum mistik yang mengikat diri mereka pada karma dan samsara.

Dalam hal ini, Tuhan (Allah, Yesus, Brahman, dan sebagainya) adalah sesuatu yang agung dan mulia, tidak bisa disamakan dengan Dewa dan tidak ada yang sederajat dengannya. Meskipun ada agama yang meyakini banyak Dewa (seperti Hindu dan Buddha) namun jika memiliki konsep Ketuhanan yang Maha Esa, para Dewa dianggap sebagai makhluk suci atau malaikat dan tidak sederajat dengan Tuhan.

Pandangan mengenai Dewa-Dewi

Agama Hindu

Trimurti atau Tritunggal Hindu (tiga perwujudan Tuhan yang utama menurut agama Hindu). Dari kiri ke kanan: Brahma (berkulit merah, berkepala empat); Wisnu (berkulit biru, berlengan empat); dan Siwa (berkulit putih, berlengan empat).
Dewa Ra.

Dalam tradisi agama Hindu umumnya, para Dewa (atau "Deva", "Daiwa") adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa (Brahman). Para Dewa merupakan pengatur kehidupan dan perantara Tuhan dalam berhubungan dengan umatnya. Dewa-Dewi tersebut seperti: Brahma, Wisnu, Siwa, Agni, Baruna, Aswin, Kubera, Indra, Ganesa, Yama, Saraswati, Laksmi, Surya, dan lain-lain.

Karena ditemukan konsep ketuhanan yang maha esa, Dewa-Dewi dalam agama Hindu bukan Tuhan tersendiri. Dewa-Dewi dalam agama Hindu hidup abadi, memiliki kesaktian dan menjadi perantara Tuhan ketika memberikan berkah kepada umatnya. Musuh para Dewa adalah para Asura. Menurut agama Hindu, para Dewa tinggal di suatu tempat yang disebut Swargaloka atau Swarga, suatu tempat di alam semesta yang sangat indah, sering disamakan dengan surga. Penguasa di sana ialah Indra, yang bergelar raja surga, atau pemimpin para Dewa.

Agama Buddha

Dalam agama Buddha, Dewa adalah salah satu makhluk yang tidak setara dengan manusia, memiliki kesaktian, hidup panjang, namun tidak abadi. Agama Buddha mengenal banyak Dewa, namun mereka bukan Tuhan, mereka tidak sempurna dan tidak maha kuasa. Mereka (para Dewa) adalah makhluk yang sedang dalam usaha mencari kesempurnaan hidup.

Para Dewa tidak selalu sama dengan Bodhisattva. Para Dewa masih terikat pada karma dan samsara.

Mesir Kuno

Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia. Mereka memberkati manusia, melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia. Dewa-Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam. Para Dewa merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya. Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang.

Bangsa Mesir Kuno sangat memuliakan Dewa mereka.Tempat memuja para Dewa dan sesuatu yang berkaitan dengan para Dewa (seperti kitab, pusaka, dan kutukan) sangat dikeramatkan. Konon makam-makam para Raja dan kuil-kuil Mesir dilindungi Dewa dan mengandung suatu kutukan bagi orang yang berniat jahat. Pada zaman Mesir Kuno, Dewa yang banyak dipuja dan dianggap sebagai Dewa tertinggi adalah Dewa matahari, Ra (Amon-Ra). Ia merupakan Dewa yang banyak disembah di daratan Mesir. Kuil Abu Simbel didirikan untuk memujanya. Setelah itu, Dewa yang banyak dipuja adalah Osiris, Dewa kehidupan alam, penguasa akhirat. Selain itu, juga ada Anubis, Dewa kegelapan

Mitologi Yunani

Menurut mitologi Yunani, para Dewa adalah makhluk yang lahir seperti manusia, namun memiliki kemahakuasaan untuk mengatur kehidupan manusia. Mereka mengatur aspek-aspek dalam kehidupan manusia. Mereka tidak pernah sakit dan hidup abadi. Setiap Dewa memiliki kemahakuasaan tersendiri sesuai dengan kepribadiannya.

Nenek moyang para Dewa adalah Chaos. Para Titan adalah anak Gaia, keturunan Chaos. Para Titan melahirkan Dewa-Dewi Yunani, seperti Zeus putera Kronus, yang selanjutnya Zeus melempar para Titan dan akhirnya ia bersama para Dewa yang lain menjadi makhluk yang berkuasa dan mengatur kehidupan manusia.

Menurut mitologi Yunani, para Dewa tidak tinggal di surga, tetapi tinggal di gunung Olympus. Di sana mereka berkumpul dan dipimpin oleh Zeus, raja para Dewa. Sebelum kedatangan agama Kristiani, penduduk Yunani menyembah para Dewa. Mereka membuatkan kuil khusus untuk masing-masing Dewa. Dewa-Dewi yang dipuja tersebut, misalnya: Zeus, Hera, Ares, Poseidon, Aphrodite, Demeter, Apollo, Artemis, Hermes, Athena, Hefestus, Hades, Helios, dan lain-lain.

[sunting] Mitologi Romawi

Mitologi Romawi hampir sama dengan mitologi Yunani, hanya saja nama dewanya menggunakan nama-nama Romawi. Zeus disebut Jupiter, Hera disebut Juno, Ares disebut Mars, Poseidon disebut Neptunus, Aphrodite disebut Venus, Demeter disebut Ceres, Apollo disebut Cupid, Artemis disebut Diana, Hermes disebut Merkurius, Athena disebut Minerva, Hefestus disebut Vulkan, Hades disebut Pluto, Helios disebut Sol, Saturnus, Uranus, Fortuna, dan lain-lain.

Mitologi Nordik

Dewa-Dewi Nordik hidup abadi dengan memakan buah apel dari Iðunn dan masih punya kesempatan hidup sampai Ragnarok tiba.

Dalam mitologi Nordik, para Dewa merupakan makhluk yang mahakuasa, seperti manusia namun hidup abadi. Mereka bersaudara, beristri dan memiliki anak. Para Dewa dibagi menjadi dua golongan, Æsir dan Vanir. Æsir adalah Dewa-Dewi langit, sedangkan Vanir adalah Dewa-Dewi bumi. Æsir tinggal di Asgard sedangkan Vanir tinggal di Vanaheimr.

Menurut mitologi Nordik, para Dewa tidak terkena penyakit dan tidak terkena dampak dari usia tua. Para Dewa hidup abadi meskipun dapat terbunuh dalam pertempuran. Para Dewa menjaga keabadiannya dengan memakan buah apel dari Iðunn, Dewi kesuburan dan kemudaan. Para Dewa mampu bertahan hidup sampai Ragnarok tiba.